.

Minggu, 29 Januari 2012

KAPSUL KELADI TIKUS, Obat Kanker Payudara

Kapsul Keladi Tikus terbuat dari 100% bahan alam tanpa campuran bahan kimia dan pengawet.
 

Kanker tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya tanaman "KELADI TIKUS" (Typhonium flagelliforme/ Rodent tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan berbagai penyakit berat lain.
 
Tanaman ini pertama kali di diriset sebagai tanaman obat oleh ahli dari Malaysia, Prof  Dr.Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)( M), MS, PhD yang juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Sejak tahun 1995 Prof. Chris Teo meneliti tanaman ini, hasilnya menunjukan Ekstrak Typhonium Flageffiforme dan campuran bahan alami lainnya membantu detoxifikasi jaringan darah. Ramuan ini akan semakin baik bila diberikan bersama-sama dengan bahan herba lain, seperti sambiloto, temu putih dan rumput mutiara. Ramuan ini mengandung ribosome inacting protein (RIP), zat antioksidan dan zat antikurkumin. Kombinasi ketiga zat dalam campuran ramuan tersebut memproduksi mediator yang menstimulasi penguatan sel dalam sistem kekebalan tubuh untuk memberantas sel kanker.

Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit yang telah disembuhkan dengan Herbal "Keladi Tikus" adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker payudara, paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan hepatitis.

Beberapa tahun kemudian, khasiat Keladi Tikus menjadi perbincangan hangat di kalangan ahli pengobatan alami maupun kimia. Apalagi  mulai ditemukannya pasien yang sembuh dari penyakit kanker karena mengkonsumsi tanaman ini. Seperti yang diceritakan oleh Drs. Pattopai, pensiunan Departemen Pertanian yang juga menjadi orang pertama yang menemukan tanaman ini di Indonesia.

Harga 
Rp 50.000,-/ botol (isi 50 kapsul)

Aturan Minum
3 x 1-3 kapsul sehari, diminum 1 jam sebelum makan. 

Produksi
Bina Syifa Mandiri
Dep. Kes. RI P.IRT 207340101181
Ijin IKOT 442/00060/V-2

Testimoni 
Ibu Rajinem, 62 tahun, Sleman
Satu bulan setelah berpuasa 2011 saya merasakan sakit yang teramat sangat, setelah diperiksakan ke Rumah Sakit ternyata saya menderita CML/ Kanker darah/ Leukimia dengan HB 2,8 MG/DL. Saya disarankan dokter untuk tranfusi darah sebanyak 7 kantong darah dan 6 kantong trombosit. Setelah dinyatakan membaik saya disarankan untuk pulang, sesampainya di rumah dua hari kemudian HB saya turun lagi dan kondisi kaki jadi membengkak, mudah lelah dan tidak bisa tidur. Alhamdulillah setelah konsumsi Kapsul Keladi Tikus Binasyifa HB saya naik menjadi 7,8 yang tadinya 7,3 (setelah transfusi darah ). Selain itu nafsu makan saya bertambah dan tubuh semakin sehat, saya pun bisa beraktifitas biasa.

Pak Joko, Yogyakarta
Pak Joko, pegawai BCA hari ini Sabtu, 1 Oktober 2011 datang lagi membeli kaspul Keladi Tikus dan Kanker untuk istrinya yang 2 bulan lalu menjalani operasi kanker payudara. "Awalnya setiap habis minum herbal terasa 'clekit-clekit; disekitar payudara, tapi alhamdulillah perkembangan sangat bagus; lekosit dan trombosit normal. Untuk preventif, saya juga berikan kapsul Keladi Tikus untuk kakak dan anak perempuan saya" Seorang pasien dari Boyolali ada kista di kandungannya dg panjang 6 cm. Tiga bulan yang lalu mulai mengkonsumsi Kapsul Keladi Tikus Binasyifa dan pertengahan Agustus 2011 ini dicek lagi tinggal beberapa milimeter saja. Alhamdulillah, semoga segera sembuh tuntas. (Info dari adik ybs yg menjadi dosen sebuah STIKES di Yogyakarta).

Ibu Widijati, Godean, Yogya
Seusai operasi kanker payudara, karena kanker sudah menyebar hingga paru-paru. "Tinggal 3 bulan harapan hidupnya", kata tuhan baru bernama dokter itu. Upaya alternatif ke Binasyifa pun dilakukan, sebulan kemudian tuhan kecil pun heran, "Kankernya kok sudah bersih?". Tiada tuhan selain Allah! Dialah yang menyembuhkan segala penyakit....sampai saat ini ibu Widijati masih menkonsumsi kapsul herbal Keladi tikus namun dosisnya sudah dikurangi.
 
Bp. Mujiono, Bantul
Sejak Akhir tahun 2009 kemarin saya divonis dokter menderita penyakit CML (Chronic Myelogeneous Leukimia), kondisi tubuh yang dirasakan mudah lelah dan tidak kuat untuk beraktifitas. Saya harus berhenti kerja. Akhirnya Saya rutin minum kapsul Keladi Tikus Bina Syifa dan Alhamdulillah awal tahun 2010 setelah periksa ke dokter saya dinyatakan sembuh total.
 
Ibu Nita, Klaten
Ibu Nita mengidap kanker payudara stadium III dan dioperasi 18 Agustus 2006. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, Ibu Nita harus menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut. Namun efek samping dari kemoterapi ini membuat Ibu Nita tidak tahan (panas, rambut rontok, kulit rusak dan napsu makan menurun. Suami Ibu Nita prihatin melihat kondisi istrinya yang setelah operasi tidak semakin membaik tapi malah memburuk. Suami Ibu Nita mendapat saran dari teman kerjanya untuk mencoba Keladi Tikus yang terbukti dapat mengobati kanker. Hingga akhirnya suami Ibu Nita membeli Kapsul Keladi Tikus. Selama Ibu Nita mengkonsumsi Kapsul Keladi Tikus tersebut, ia mengalami penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan mual-mual hilang bahkan nafsu makan pun kembali normal. Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, Ibu Nita menjalani pemeriksaan kankernya. Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh mengejutkan dokter yang menangani Ibu Nita.